YOU WILL NOT BE ABLE TO FIND HAPPINESS UNTIL YOU DISCOVER WHO YOU ARE

Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks, mencari hal hal yang di anggap dapat membahagiakan hidupnya yang sementara ini, mereka akan terus mencari apa yang mereka ingin kan sampai mereka dapatkan dan ketika sudah di dapatkan maka akan ada keinginan lain untuk mencari lagi hal hal yang lain, terus dan terus terjadi. Ketidak kepuasan akan suatu hal seolah olah membuat diri mereka menjadi tujuan keinginan itu sendiri, ini lah hal yang sudah menjadikan keterbalikan tujuan identitas kita, kita butuh uang dan uang menjadi tujuan, padahal tujuan mencari uang adalah untuk membuat bahagia bukan malah membuat sengsara.

Rasa syukur dan cukup sebenarnya menjadi indikator yang sangat penting dalam menyikapi permasalahan keinginan dan kebutuhan kita yang sering sekali terpengaruhi oleh kehidupan orang lain.

Status sosial dan circle pertemanan menjadi pengaruh yang sangat besar terhadap hilangnya jati diri manusia, karena semua ingin menunjukkan validasinya sendiri.

Kebahagiaan sering kali tidak kita temukan karena kekhawatiran kita yang terlalu berlebihan terhadap kejadian yang akan terjadi di masa depan, padahal semua yang di khawatirkan belum lah tentu terjadi,

”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”(HR Bukhari dan Muslim).

Kebahagiaan tak perlu di cari, kebahagiaan itu ada pada diri kita tentang bagaimana kita menerima, tentang bagaimana kita mengikhlaskan dan tentang bagaimana kita meras bersyukur serta cukup atas segala pemberian allah swt, yang banyak belum tentu baik, yang sedikit juga belum tentu baik, yang baik adalah bukan tentang banyak atau sedikitnya, yang baik adalah tentang cara kita bisa berterimakasih dan bisa berbagi.

Jauh dekat, tinggi rendah, ada dan tiada, miskin kaya sehat sakit, pertemuan dan perpisahan dan semua itu adalah tentang waktu, if you have the good time, the good finansial, the good work now, always do the best, for you dan for another people and always give.

you will get back what you have given. Percayalah semua tentang kehidupan ini adalah tentang pembalasan, ketika kebaikan yang kamu berikan kepada orang lain itu menjadi sebuah pertolongan bagi mereka, percayalah dalam kehidupan ini atau nanti kamu akan menerima kebaikan dari allah swt dari yang tak disangka sangka yang terkadang tak sempat kamu pikir untuk memintanya dalam doa.

jika kamu ingin menemukan kebahagiaan maka temukanlah kebahagiaan itu pada dirimu, jika kamu belum menemukannya, maka kamu belum menemukan tuhanmu

-Raja Sakti Putra HarahaP-